INGAT ! Coblos No. 2
Headlines News :
Home » , » Ingat PAPEDA Ingat MR Kambu - Pakage

Ingat PAPEDA Ingat MR Kambu - Pakage

Ingat PAPEDA Ingat MR Kambu - Pakage. Berbicara soal Kuliner Indonensia tidak ada habisnya. Mulai dari sabang sampe Merauke pasti memiliki masakan tradisional yang menggugah selera. Mulai dari yang bersantan hingga yang masih di sediakan dengan bahan alami tanpa di masak terlebih dahulu pasti ada di Indonensia. Juga termasuk salah satu Kuliner khas Papua yang tidak lain adalah Papeda, walau Papeda bukan satu-satunya kuliner yang berasal dari Papua

Sekilas tentang PAPEDA
Ingat PAPEDA Ingat MR Kambu - Pakage
Papeda merupakan salah satu makanan khas di Papua yang terbuat dari Sagu. Membuat Papeda ini nampaknya sudah merupakan tradisi turun temurun masyarakat disana. Namun sebelum menjadi Papeda, proses pengambilan sagu dari pohon sagu terlebih dahulu dilakukan dengan cara pohon sagu yang sudah siap panen (usia 7-10 tahun) ditebang hingga tumbang, kemudian batangnya dibelah menjadi dua bagian. Isi dari batangnya itulah yang akan diambil menjadi sagu, proses pengambilan Sagu di Papua dinamakan menokok. Pengambilannya menggunakan alat-alat tradisional yang dikerjakan lebih dari 2-3 orang. Jika sudah diambil maka sagu yang masih mentah akan didiamkan beberapa hari terlebih dahulu didalam tempat yang disebut tumang. Setelah itu barulah proses pembuatan sagu tadi diolah menjadi Papeda. Agak rumit kan? Hehehe..

Bentuk Papeda itu sendiri jika sudah jadi akan menyerupai lem kanji dan sangat kenyal, makanan ini biasanya dipakai sebagai pengganti makanan pokok sehari-hari kita seperti nasi. Makanya kalau disajikan, Papeda harus menggunakan lauk seperti Ikan dan sayur-sayuran lainnya. Papeda ini tidak mempunyai rasa, karena memang hanya terbuat dari Sagu tanpa campuran bumbu penyedap lainnya, proses pembuatannya juga cukup simple karena hanya memerlukan air panas yang sudah mendidih untuk dicampur kedalam adonan sagu lalu kemudian diaduk hingga berbentuk Papeda.

Namun jangan salah, meskipun kelihatannya mudah dan relative sangat gampang pembuatannya, bagi yang belum berpengalaman dalam membuat Papeda tapi mau mencobanya bisa jadi akan gagal karena beberapa faktor. Misalnya campuran air pada adonan sagunya terlalu banyak sehingga Papeda akan terlalu cair dan tidak dapat kita makan. Begitu juga sebaliknya jika campuran airnya terlalu sedikit atau kurang terhadap adonan sagu, maka akan menyebabkan Papeda kita menjadi sedikit keras sehingga Papeda tidak dapat kita makan. Satu hal lagi yang bisa menyebabkan pembuatan Papeda kita gagal adalah faktor suhu air yang kurang begitu panas. Jika air tidak panas hingga mendidih maka adonan sagu yang dicampurkan dengan air tidak akan membentuk Papeda. Makanya bagi yang belum ahli dalam membuat Papeda tapi ingin mencobannya sebaiknya ditemani oleh mereka yang sudah berpengalaman agar Papedanya dapat jadi dengan sempurna. Di Papua tidak semua orang dapat membuat Papeda meskipun bahan Sagu disana sangat mudah diperoleh, bahkan saya sendiri sampai saat ini belum mampu membuat Papeda meskipun saya asli lahir dan besar disana hehehe…

Papeda biasanya jika sudah jadi akan dihidangkan bersama lauk seperti Ikan yang dimasak dengan kuah kuning. Disebut kuah kuning karena memang warna kuahnya berwarna kuning yang diperoleh dari campuran kunyit. Untuk sayuran, paling pas disajikan bersama sayur kangkung yang ditumis dengan sedikit kolaborasi bunga pepaya didalamnya. Khusus bagi mereka yang suka pedas, dapat disesuiakan sesuai selera dengan tambahan cabe pada bumbu kuah ikan. Atau jika tidak mau dicampur kedalam bumbu kuah ikan, sambal dapat dibuat terpisah untuk dapat lebih mudah menyesuaikan tingkat kepedasannya.

Rasa Papeda yang menyatu dengan bumbu kuah ikan dijamin akan membuat kita ketagihan, Sedikit pedas dan asem khas jeruk nipis itulah yang pertama kali kita rasakan saat Papeda menyentuh lidah kita. Ditambah dengan perpaduan ikan dan sayurannya juga akan semakin melengkapi nikmatnya menyantap Papeda. Untuk ikan, sebenarnya ikan apa saja dapat kita gunakan sebagai lauk dalam menyajikan Papeda. Namun biasanya yang paling sering dipakai adalah ikan laut seperti ikan Mubara dan ikan tongkol. Entah karena rasanya yang pas untuk Papeda atau memang kebanyakan selera masyarakat lebih menyukai menggunakan ikan tersebut. Selain itu, ikan air tawar seperti ikan mujair juga dapat kita pakai sebagai lauk untuk menemani dalam menyantap papeda. Bumbu-bumbu dalam memasak ikan juga tidak kalah penting dalam menentukan rasa saat menyantap Papeda.

Cara mengambil Papeda
Cara menyantap makanan khas Papua yang satu ini juga terbilang cukup unik, mulai dari cara pemindahan Papeda ke piring makan kita hingga kita menyantapnya pun mempunyai trik-trik khusus yang bisa jadi tidak pernah kita jumpai sebelumnya.

Di Papua, Papeda yang sudah jadi didalam tempayan atau tempat makanan yang besar kemudian dipindahkan ke piring makan kita memakai alat makan sejenis garpu yang bentuknya agak panjang dan terbuat dari kayu. Pengambilannya memerlukan dua buah garpu kayu dengan cara menggulung Papeda yang berbentuk kenyal itu agar membentuk satu bongkahan Papeda yang kemudian dipindahkan ke dalam piring makan kita.

Kuah ikan dan lauk lainnya sebaiknya jangan dulu dimasukan kedalam piring sebelum Papeda dimasukan agar nantinya tidak tumpah jika Papeda dimasukan kedalam piring. Biarkan saja dulu piring makan kosong dan setelah Papeda diletakan kedalam piring menggunakan garpu kayu, barulah disusul dengan memasukan kuah dan ikan serta lauk lainnya. Untuk cara memakannya, kita dapat memakai sendok makan biasa dengan cara memotong Papeda kedalam ukuran yang agak kecil lalu kemudian kita makan. Papeda sendiri tidak perlu di kunyah didalam mulut seperti halnya kita mengunyah nasi. Papeda cukup dimasukan kedalam mulut dan sudah bisa ditelan tanpa harus mengunyah lagi. Hal ini karena bentuk tekstur Papeda yang sangat kenyal sehingga memudahkan kita untuk dapat langsung menelannya.

Mayoritas Ibu - Ibu di Papua dapat membuat Papeda
Nah itu tadi beberapa keunikan dari Papeda, makanan yang sangat terkenal di Papua dan beberapa daerah lain di kawasan Indonesia bagian Timur seperti Maluku. Selain unik, mengkonsumsi Papeda juga mempunyai khasiat yang sangat baik untuk tubuh kita.

Kadar karbohidrat dalam Papeda sangat banyak setara dengan nasi sehingga kita dapat menjadi kenyang dan bertenaga setelah mengkonsumsi Papeda. Itulah mengapa di kawasan Indonesia bagian Timur masyarakatnya kadang menjadikan Papeda sebagai makanan pokok pengganti nasi. Mengkonsumsi Papeda secara rutin juga dipercaya dapat menghilangkan penyakit seperti batu ginjal karena sifat Papeda yang berfungsi sebagai pembersih organ-organ didalam tubuh manusia. Bagi yang sering merokok,dianjurkan juga mengkonsumsi makanan khas Papua yang satu ini karena dapat secara perlahan membersihkan paru-paru kita. Selain itu juga terdapat beberapa penyakit lainnya yang bisa disembuhkan lewat konsumsi Papeda yang notabane berbahan dasar sagu ini, misalnya :
  • Untuk melambatkan peningkatan kadar glukosa dalam darah, baik untuk penderita diabetes mellitus.
  • Serat pangan yang dikandung oleh Papeda juga berfungsi sebagai pre-biotik yang berfungsi menjaga mikroflora usus.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh kita.
  • Mengurangi resiko terkena kanker usus..
  • Untuk mempermudah buang air besar.
Itulah beberapa kelebihan dari Papeda, selain rasanya yang enak serta cara penyajian yang unik, juga dapat memberikan manfaat tidak langsung lainnya bagi tubuh kita. So, Bagi teman-teman yang suatu saat nanti berkesempatan berkunjung ke Papua atau kawasan Indonesia Timur lainnya, tidak ada salahnya jika mencoba makanan berbahan dasar Sagu ini. Tidak perlu takut untuk harus membuatnya karena di Papua hampir semua rumah makan dan restoran-restoran lainnya sudah mempunyai menu khusus yang menyajikan Papeda.

Ingat PAPEDA Ingat MR Kambu - Pakage Mari kita membuat Papeda Bersama MR Kambu - Pakage.

Referensi:
1. Greenbirepapua
2. Kompasiana
3. id.shvoong.com
Informasi Lowongan Kerja Terbaru
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Info Lowongan Kerja | Info Bos
Copyright © 2011. MR Kambu - All Rights Reserved
Template ReCreated by Becak Siantar Published by MR Kambu For Papua 1
Proudly powered by Blogger